Pernah dengar teori
populer seperti teori Malthus? Atau pernah membaca salah satu seri buku dari Dan
Brown yang berjudul Inferno? Dua
wacana ini menunjukkan bahwa kapasitas pertumbuhan manusia harus dibatasi.
Pertumbuhan manusia yang tinggi akan mempengaruhi kapasitas sumber daya yang
dibutuhkan manusia dan akan mempengaruhi kualitas hidup di bumi. Maka dari itu
kita dapati beberapa sistem atau kebijakan politik yang berusaha membendung
pertumbuhan manusia. Pada konteks Indonesia kita mengenal program Keluarga
Berencana.
Tahukah berapa penduduk
bumi saat ini? PBB menyebutkan bahwa tahun 2013 bumi dihuni oleh sekitar 7,2
milyar manusia. Sedangkan Brownmenyebutkan bahwa bumi hanya layak dihuni oleh 4
milyar manusia. Melalui tulisannya, Brown menjelaskan bahwa untuk menjaga proporsi
jumlah manusia dan keseimbangan hidup diperlukan suatu mekanisme. Inferno menjawab hal tersebut melalui
mekanisme penyebaran wabah virus mematikan !
Kita tidak dapat
menutup mata bahwa angka kelaparan di Dunia memang tinggi. Seperti data yang
digulirkan PBB disebutkan bahwa satu dari delapan penduduk Dunia mengalami
kelaparan. Namun, apakah data ini mengindikasi terbatasnya sumber daya di bumi
untuk menampung keberlangsungan hidup 7,2 milyar penduduk Dunia sebagaimana
analisis dari Brown dan Malthus ? Dr. Susan George dalam The New Rules Of The Worldsmenyatakan bahwa saat ini sistem ekonomi
global menciptakan kesenjangan ekonomi yang sangat lebar. Penulis A Fate Worst Than Debt ini menjelaskan
Goldman Sachs yang merupakan sebuah perusahaan penanaman modal memiliki
keuntungan sebesar 2,2, milyar dolar/tahun. Keuntungan ini dinikmati oleh
sejumlah 161 rekan bisnis yang terdapat didalamnya. Tahukah bahwa keuntungan
tersebut memiliki besaran yang sama dengan pendapatan per kapita negara
Tanzania yang memiliki penduduk sebanyak 25 juta orang?Jelas ini menandakan
bahwa masalah pangan di Dunia ini bukan disebabkan kurangnya sumber pangan
Dunia, melainkan sistem ekonomi yang tidak adil.
Islam adalah syariat
yang agung dan sempurna. Islam mengajarkan mekanisme pemeliharaan masyarakat
dengan sangat bijaksana. Melalui QS 43:32 dijelaskan bahwa Allah membekali
tiap-tiap manusia bakat yang berbeda. Bakat yang dimiliki masing-masing manusia
akan saling memberi manfaat dalam keberlangsungan hidup manusia. Bukankah
karya-karya temuan manusia bermanfaat untuk mengatasi masalah-masalah
keberlangsungan hidup manusia? Bukankah penemuan di bidang teknologi cukup
mampu untuk mengatasi masalah pangan atau masalah sumber energi di Bumi?
Bukankah jika kita menanam seribu kebaikan maka akan menuai seribu kebaikan?
Keberadaan manusia di bumi ini wajib diberdayakan untuk dapat saling memberi
manfaat.
Allah-lah sang pencipta
yang Maha Sempurna. Dia-lah pemilik pengetahuan yang sempurna tentang
ciptaannya. Karunia yang Allah berikan kepada manusia berupa akal budi
bertujuan untuk memberi manfaat pada sesama manusia. Sebagaimana kita pahami
hadits Rasulullah yang menyatakan bahwa sebaik-baik kamu adalah yang paling
bermanfaat untuk manusia.
Sudah menjadi kewajiban
tiap manusia yang telah Allah anugerahkan akal budi untuk terus menimba ilmu
yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Berbekal ilmu dan bakat, tiap manusia
memiliki andil dalam keberlangsungan kehidupan manusia. Jadi, virus pemusnah massa
bukanlah jawaban dari solusi untuk mempertahankan eksistensi keberlangsungan
kehidupan manusia.
Ilmu, ya dengan ilmu manusia dapat terus
bertahan. Dan Islam memiliki syariat yang sempurna sebagai pedoman hidup dalam
menjaga keberlangsungan hidup manusia. Bukankan Rasulullah telah berpesan akan
bangga melihat umat Islam yang banyak kelak? Ayo isi Duniamu dengan ilmu.
Maksimalkanlah potensi peran yang kita miliki dengan terus menggali ilmu yang
bermanfaat untuk diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
Rujukan :
Al Qur’anul Karim
http://www.antaranews.com/berita/380092/penduduk-dunia-capai-72-miliar-jiwa-pada-juli-nanti,
29 November 2013
Pilger,
John. “The New Rules Of The Worlds”. Carlton
Production, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar