Minggu, 27 Maret 2016

Muqaddimah Fiqh Wanita

Alirsyad Girls Club Minggu, 27 Maret 2016

“Muqaddimah Fiqh Wanita”

Pembicara : Ustadzah Intan Basyahil

Notulensi oleh : Zarirah Achmad





Ilmu itu seperti buruan, untuk itu semasa muda ilmu harus diikat dengan pulpen dan buku. CATAT!

Mencari ilmu adalah tanggung jawab setiap insan. Saat ilmu sudah diterapkan lalu menjadi kebiasaan, maka kebiasaan itu akan menjadi perbuatan di akhir hayatnya.

Nasehat Rasulullah SAW yaitu, "Apabila Allah menghendaki kebaikan pada hambanya, maka Allah "ista'malahu" memanfaatkannya”. Para sahabat bertanya, ”Bagaimana Allah akan memanfaatkannya?” Rasulullah menjawab, ”Allah akan memberinya taufiq untuk sibuk beramal shalih sebelum dia wafat" (HR Imam Ahmad, Tirmidzi & Al Hakim).



Semangat mencari ilmu dipengaruhi oleh taufik, hidayah, dan tadabbur.

Perbedaan taufik dan hidayah, dan tadabbur:
- Hidayah: Petunjuk Allah yang didapat dari proses belajar
- Taufiq : Action, Kekuatan yang Allah tanamkan terhadap seseorang, sehingga orang tersebut merasa mudah untuk mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang sudah dipelajarinya
- Tadabbur: Hasil dari hidayah dan taufik, mendalami lebih dalam mengenai Islam

Seperti hadits di atas, apabila Allah suka terhadap manusia, ista’malahu maka Allah akan terus memberi taufik dan hidayah kepada kita. Mari terus berdoa supaya Allah ista’malahu pada kita dengan terus memberikan kita taufik dan hidayah untuk terus menggali Islam sampai Allah tutup mata kita sehingga dapat Khusnul Khotimah.

Rasulullah SAW adalah tuntunan kita yang paling benar, seorang ayah yang paling sayang pada anak-anaknya, seorang kakek yang paling mencintai cucu-cucunya, seorang suami yang paling bijaksana pada istrinya. Kalau seandainya kita tahu pengorbanan

Rasulullah dan para sahabat untuk menegakkan islam, kita tidak akan tega untuk tidak mengamalkan ajaran Rasulullah SAW sedikit pun.

Dulu para sahabat, kalau ingin mendapatkan satu hadits saja harus melalui perjalanan yang jauh, contohnya Imam Bukhori yang asal katanya dari Bukhoro. Perjalanannya bukan hanya dari Mekkah ke Madinah, tapi untuk mendapatkan satu hadits saja harus pergi dari Mekkah ke Bukhoro, kemudian memperbaiki sanadnya. Untuk mencari kebenaran suatu sanad ia harus pergi dari kota ke kota lain tanpa pembekalan yang cukup. Sanad mengartikan jalur kebenaran yang membawa hadits.

Sedangkan kita, sudah mudah dalam mendalami ilmu karena sudah tersedia buku yang dapat kita baca. Itulah yang diberi nama taufiq.

Begitupun dengan peserta yang hadir pada hari ini juga mendapatkan taufiq yang diberikan pada Allah. Terkait kisah perjalanan dan pengorbanan Rasulullah dapat didalami melalui Siroh Nabawiyyah.

Dalam siroh nabawiyyah juga diperkenalkan 4 wanita mulia di Al Quran:

1. Khadijah binti Khuwalid

Sosok wanita terkaya, tapi dengan rela dan ridho memberikan seluruh harta dan kemuliaan yang diserahkan seluruhnya pada Rasulullah SAW. Khadijah Wanita termulia yang dilahirkan di Quraisy dan juga merupakan Wanita pertama yang bisa bisnis saat itu. Kekayaannya adalah 2/3 (dua per tiga) harta bangsa Quraisy.  Tapi ketika nikah dengan Rasulullah SAW, ia ridho hartanya habis.

Sampai suatu ketika tatkala ia sendang menyusui Fatimah, tidak ada lagi air susu yang keluar. Ketika Rasulullah SAW datang, letih setelah dakwah, melihat Khadijah sedang menyusukan Fatimah sambil menangis.

Kemudian kata Rasulullah SAW, “Wahai Khadijah binti Khuwalid, Mengapa kamu mengangis ? Apakah kamu menyesal beristrikan seorang Muhammad ?”.

Lalu kata Khadijah, “tidak pernah sedikitpun didalam hatiku terbetik rasa sesal beristrikan seorang Muhammad ibn Abdullah yang mulai. Aku menangis karena melihat kau begitu letih dan harta ku habis sehingga tidak ada lagi harta yang bisa kuberikan untuk dakwahmu”.

Kemudian Nabi Muhamad SAW mengangkat Fatimah dari pangkuan Khadijah lalu ditidurkannya di sebelahnya karena yang keluar bukan lagi susu, tetapi darah. Kemudian Rasulullah SAW tidur di pangkuan Khadijah.

Ketika Rasulullah tertidur Karena letih, Khadijah meneteskan air matanya yang jatuh ke Rasulullah SAW. Lalu Rasul pun terbangun dan bertanya, “Hai Khadijah, aku memohon maaf karena aku hidupmu hilang kemuliaan, karena dakwahku hartamu habis”. Lalu kata Khadijah, “Seandainya kelak aku wafat dan kau masih membutuhkan dan kau masih membutuhkan jembatan untuk menyebrangi jembatan dari satu sungai, kau boleh ambil tulang belulangku yang telah dikubur untuk kau jadikan jembatan”.

Begitulah keridhoan Khadijah yang membuat namanya dimasukkan oleh Allah sebagai 4 wanita termulia yang dicatat pad Al-Qur’an.

2. Fatimah binti Muhammad

Merupakan anak Rasulullah yg sabar dan memiliki suami miskin, padahal ia punya fasilitas.
Semua urusan rumah tangga diurus oleh Fatimah. Ia mengurus anak-anak, menggiling biji-biji gandum lalu mengayaknya untuk membuat adonan roti. Ia merasa kelelahan hingga tangannya pecah-pecah akibat terkena alat penumbuk gandum.

Suatu ketika, Fatimah mendatangi kediaman sang ayah. Kebetulan, sang ayah mendapatkan seorang budak perempuan. Fatimah berpesan pada Aisyah RA tentang keinginannya mendapatkan pembantu di rumahnya. Aisyah RA pun menyampaikannya.

Rasulullah lantas mendatangi Fatimah. Fatimah pun menunjukkan tangannya kepada Rasulullah SAW sambil berkata, “Wahai abati, bolehkah aku meminta 1 saja pembantu untuk membantuku menumbuk gandum ? karena setiap hari menumbuk gandum membuat tanganku luka dan kasar.

Lalu Rasulullah pun mencium telapak tangan Aisyah dan mengatakan bahwa ini adalah telapak tangan Wanita ahlul Jannah. Lanjut Nabi, “Maukah kutunjukkan kalian kepada sesuatu yang lebih baik dari apa yang kalian minta?” tanya beliau. “Jika kalian berbaring di atas tempat tidur, maka ucapkanlah takbir (Allahu akbar) 34 kali, tahmid (alhamdulillah) 33 kali, dan tasbih (subhanallah) 33 kali. Itulah yang lebih baik bagi kalian daripada pembantu yang kalian minta.” (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Maryam binti Imran

Merupakan wanita suci yang tidak dinikahi (tidak memiliki suami) kemudian hamil dan diberikan keturunan, yang kemudian keturunannya akan berperang melawan Dajjal. Tapi tidak semudah itu, Maryam hidupnya menderita di dunia karena disisihkan oleh penduduk saat itu. Kemudian Maryam ditunjuk oleh Allah sebagai satu-satunya wanita yang menjadi wali.

Jibril memberi kabar kepada Maryam ketika Maryam berasa didalam gua, kemudian kata malaikan Jibril, “Wahai Maryam, sesungguhnya Allah memilih dan mensucikan kamu dan memilih kamu dari wanita-wanita di dunia”.

4. Asiah binti Muzahim

Merupakan perempuan sholehah yang dipilihkan oleh Allah dengan suami yang dzalim.

Ada 2 kemungkinan yang Allah berikan pada hambanya, yaitu : 1) Allah akan memasangkan yang sholeh dengan yang sholehah, atau 2) Allah menguji wanita seperti Asiyah. Dengan ujian tersebut, Asiyah tidak meminta cerai dari Firaun tapi berdoa. Doa Asiah, yaitu “Wahai Rabbku, aku ridho dengan segala hal yang Kau berikan, tapi kelak aku minta rumah disisimu.”

Keempat Wanita mulia tersebut sebagai I’tibar atau pelajaran bagi kita bahwa semuanya terjadi. Sehingga perlu meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT.

3 hal tentang Fiqh Islam :

1. Wanita sebelum Islam

Zaman Jahiliyyah A’jami: Zaman dimana belum datang Rasulullah, tapi sudah ada nabi terdahulu. Terdiri dari Non Arab (khususnya di daerah Yunani, Persia, Romawi)

Al Isra ayat 1: Masjidil Aqsa diberkahi sekelilingnya karena nabi-nabi dilahirkan di Palestine dan sekitarnya.

Di Yunani Wanita dianggap jelek, keberadaannya tidak dihitung
Di Persia, laki-laki punya hak mutlak ke Wanita. Wanita hanya pelampiasan seks
Di China, Wanita diperlakukan sadis. Suaminya mati istrinya harus ikut mati juga dengan cara dibakar.

2. Wanita pada zaman Jahiliyah (sebelum Nabi Muhammad dan Islam turun)

Zaman Jahiliyyah ‘Arabi: Zaman masa tenggang dari Nabi Isa hingga datangnya Rasulullah SAW). Terdiri dari kaum Arab (di daerah Mekkah dan Madinah).
An Nahl 58-59: Ketika mereka diberikan kabar gembira bahwa lahir anak peremuan, mereka menyembunyikan kabar gembira itu. Apakah mereka mau rawat atau kubur

Ketika ada Wanita yang lolos dan tidak dibunuh, hidupnya dihinakan, tidak diberi waris, walaupun fakir tidak dapat hak waris. Tubuhnya diwariskan untuk ayah, kakak atau suaminya. Wanita boleh dinikahkan siapa saja dan tanpa hak atau dijadikan budak oleh kakak atau adik dari suami yang meninggal.

Hal ini terjadi karena Wanita dianggap merepotkan dan mereka lupa kalau mereka lahir dari Rahim perempuan.

Kisah ini tersurat dalam surat An-Nahl : 58-59 : “Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ked alam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.”

3. Wanita setelah Islam turun

Islam memuliakan Wanita dan menganggap keberadaannya yang terdapat dalam Qur’an surat Al Hujurat ayat 13 : “Hai manuasia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan … “

An Nisa ayat 1: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. …”

Islam memberikan pahala dan memberikan hukuman yg sama kepada laki dan perempuan, yang tersurat dalam An Nahl ayat 97 : “Barangsiapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahal yabng lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

Cek interaksi hubungan kita terhadap Al Quran untuk mendapatkan keberuntungan, seperti yang pernah dikatakan Usman bin Affan yaitu, “Kalau hati bersih tidak akan kenyang membaca Al Quran”. Kalau hidup merasa tidak berkah, cek hubungan dengan orangtua, khususnya perlakuan kita terhadap ibu Jauh dari zikir juga membuat kehidupan menjadi sempit.

Ketika Wanita dimuliakan, Islam mengharamkan Wanita dijadikan sebagai warisan karena disebutkan harta peninggalan yang dapat dijadikan warisan, yang terdapat pada An-Nisa ayat 7.

Dalam pemikiran kaum feminism, hal warisan dianggap tidak adil untuk Wanita. Wanita hanya mendapat 1 bagian (untuk dirinya sendiri) dan pria mendapat 2 bagian. Ini pemikiran yang salah karena sebenarnya pria menanggung untuk 4 wanita, yaitu: Ibu, saudara perempuan (adik atau kakak), istri, dan anak.

Seorang pria harus memperlakukan Wanita dengan adil, patut, dan sabar seperti yang tersurat dalam An-Nisa ayat 19.

Di akhirat, manusia akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah mengenai 5 perkara yaitu :
- Umurnya (untuk apa ia dicurahkan)
- Masa mudanya (untuk apa ia dihabiskan)
- Hartanya (dari mana ia dapatkan)
- Hartanya (dalam hal apa ia dibelanjakan)
- Ilmu yang dimilikinya (dalam hal apa ia digunakan)

Allah menetapkan mahar sebagai hak mutlak menikah seperti yang tersurat dalam An- Nisa ayat 4 : “Berikanlah mas kawin (mahar) kepada Wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. …” Dikisahkan pula kejadian dimana wanita kaya raya menikahi lelaki yang hanya bermodal mahar 30 juz Al-Qur’an.

Untuk terus mengamalkan islam secara kaffah perlu Tauhid yag baik. Untuk menjaganya, Rasulullah mengajarkan kita sebuah do’a yang diamalkannya setiap pagi, yaitu : “Allahumma inni as’alukal huda wattuqo wal ‘afafa wal ghina anninnas”. Yang artinya : “ Allah Ya Tuhan Kami, sesungguhnya kami memohon kepada Mu petunjuk, kami memohon kepadamu ketaqwaan, kami memohon kepadaMu kehati-hatian, dan kami memohon kepadaMu kekayaan.”

Hal yang merusak tauhid, yaitu syirik besar yang jelas-jelas menuhankan selain Allah, juga syirik kecil, seperti :
- Riya (ingin dilihat amalnya)
- Ujub (ingin dipuji amalnya)
- Sum’ah (ingin didengar perbuatan baiknya)

Semoga kita dapat terus menjaga diri kita dari sifat tersebut.

Terkait dengan kemuliaan Wanita, sesungguhnya Islam memberikan kekhususan untuk Wanita, yaitu :
- Tidak wajib mencari nafkah untuk keluarga (Al Baqarah : 233)
- Dalam warisan, Wanita memperoleh setengah dari laki-laki, dimana laki-laki mendapat 2 bagian, dan wanita 1 bagian
- Wanita tidak boleh memimpin laki-laki (An-Nisa : 34)

Mengapa diperlukan Fiqh Wanita dan dilarangnya zina ? Yaitu untuk melindungi agama (untuk kebaikan hidup), akal, nasab (anak dari hasil perzinahan tidak bisa menerima warisan, dan ‘bin; anak tersebut tidak boleh ikut ayahnya, melainkan ibunya sehingga merusak nasab).

๐ŸŒธ๐ŸŒป๐ŸŒบ๐ŸŒผ๐ŸŒน๐Ÿ’๐ŸŒท

Yuk perdalam ilmu dengan bergabung bersama "Alirsyad Girls Club"

Hadir pada hari Minggu khusus pekan ke-Empat setiap bulan mulai pukul 12.00
Bertempat di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq lantai 3, jl. Otista raya no. 411 Jatinegara, Jakarta Timur (depan halte busway cawang otista)

Daftarkan dirimu dengan cara kirim data diri melalui WA/SMS ke nomor 0857-7153-0652 dgn format AGC#Nama#Usia#Domisili#No.HP

More info :
Ukhti Waffa : 0857-7153-0652
Ukhti Mima : 0877-8814-8104
Blog : wanitaalirsyad.blogspot.com
IG : putri_alirsyad
FB : Irsyadiyah Al-Islamiyyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar