Pertemuan perdana ini, Al Irsyad Girls Club mendapatkan
kesempatan untuk memahami kunci kebahagiaan hidup yang telah dijelaskan dalam
Al Qur’an. Dipandu oleh Kak Bari’ah (psikolog), dijelaskan bahwa kebaikan-kebaikan
yang Allahajarkan kepada manusia melalui Al Qur’anakan melahirkan suatu
kepuasaan jiwa. Kak mengistilahkan
secara psikologis perasaan yang puas ini dengan “kebahagiaan yang membuncah”.
Kepuasaan jiwa sebagai manusia dapat tumbuh ketika seseorang telah mampu
“berkarya” bagi alam semesta ini. Allah menjelaskan dalam Surat Al Baqarah ayat
30 tentang kedudukan manusia di muka bumi.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui”
Didasari akan keyakinan
kedudukan manusia yang telah Allah nobatkan sebagai ambassador di alam semesta ini, akan menumbuhkan perasaan selalu
diawasi. Layaknya seorang ambassador,
manusia akan termotivasi untuk senantiasa berbuat kebaikan. Seorang ambassador akan selalu berperilaku
maksimal dalam rangka menjaga keseimbangan alam semesta sebagaimana yang telah
Allah perintahkan.
Al Qur’an mengungkapkan
rahasia jalan kebahagiaan yang Allah berikan kepada manusia dengan kekuatan
memberi.
عن
جابر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « المؤمن يألف ويؤلف ، ولا خير
فيمن لا يألف ،
ولا
يؤلف، وخير الناس أنفعهم للناس »
Diriwayatkan dari Jabir
berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak
ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia
adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan
Daruquthni)
Karena sebab berkarya
dengan kebaikan-kebaikan dimana saja dan bagi siapa saja akan semakin memupuk
celengan kebahagiaan bagi diri manusia. Berbuat baik sekecil apapun berarti
telah menyumbangkan keseimbangan alam semesta yang akan membahagiakan diri
sendiri dan orang lain. Islam menjelaskan hal ini dengan mengisyaratkan bahwa
masyarakat Islam bagai satu tubuh.
Dari an-Nu’man bin Basyir dari Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
"Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam".
"Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam".
Nah, jika kita berusaha
mengobati salah satu bagian tubuh yang sakit yang menyebabkan rasa sakit di
seluruh tubuh, hal ini pula yang wajib kita lakukan dalam masyarakat. Islam
mewajibkan bagi tiap muslim untuk melakukan Amar
Ma’ruf Nahi Munkar demi terciptanya kehidupan masyarakat yang baik.
Tiap-tiap muslim wajib untuk senantiasa berbuat kebaikan dan mencegah keburukan
yang dihadapkan pada dirinya.
Girls,
mulai sekarang dan saat ini sebarkan kebaikan kepada siapa saja dan dimana saja
untuk kebahagiaan hidup dalam masyarakat yang bahagia yang telah disyariatkan
dalam Islam.
Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar